Selasa, 17 Januari 2012

Finally, Si Mr.Jutek Kasmaran


           Pertama kali aku mengenalnya hanya ungkapan negatif yang selalu aku lontarkan untuknya, “sok pinter”, “jadi orang nyebelin banget”,”jaim banged sih jadi orang”..dan lain sebagainya. Sebut saja namanya Ello, cowok berusia 2 tahun di atas aku ini emang seangkatan kuliah nya, jujur sih pemikirannya memang jauh lebih matang dibandingkan denganku.
          Dekat dengan Ello adalah hal yang terindah buatku, apalagi dia lah yang memulai proses PDKT ini. Maklum lah aku mengatakan begini karna kalau flashback masalalu hatiku rasanya perih dikala mengingat peristiwa nan lalu,. 6 bulan terakhir Ello selalu menghindar dariku, bahkan ketika kami kumpul dalam suatu acara dia selalu mendiskriminasikanku dari teman-teman cewek lainnya, tidak adil bagiku...terkadang dalam sebuah forum dia selalu menunjukkan sikap nya yang sok penting, sok pintar, sok cool, dan sok sok lainnya. Bahkan ketika di kampus bertemu denganku, diapun selalu diam tanpa menyapa dan memalingkan mukanya..betapa menyebalkan. Terkadang dalam suatu forum, dia selalu mematahkan argumenku yang jelas membuatku semakin membencinya dengan sikap nya yang tak pernah mau mengalah dan sok menang.
          Suatu ketika, tepatnya bulan mei pasca putus dengan pacarnya, si Ello mulai mendekatiku, sudah jelas dibenakku kalau dia mempunyai hasrat tuk mengenalku lebih jauh meskipun itu sebatas chatting dan coment-coment di facebook, namun aku jauh lebih bersyukur dengan perubahan sikapnya ini toh terkadang dia tak mau mengakuinya. Namun kedekatan ini tak berujung lama, karena ada beberapa temanku yang gencar menyebarkan gosip tentang kami mengingat gelagat kami berdua telah tercium oleh mereka. Aku tak bisa bercerita panjang lebar, yang jelas sebulan kemudian yaitu di bulan ramadhan dia mulai menghindari ku lagi.
          Satu hal yang aku inginkan darinya yakni bisa kembali mencairkan suasana antara kita dan kembali merekatkan talian persahabatan yang tlah pudar dan rapuh, meski aku rasa sungguh mustahil tuk bisa berteman dekat dengannya lagi. Bagiku dia bersedia tuk jadi teman curhatku di dunia maya itupun sudah cukup aku syukuri, karena aku sadar bahwa kedekatan kita tak kan bermakna apa-apa dan tuhan takkkan pernah menyatukan kita selamanya.
          Memasuki bulan desember, suatu hari chery salah seorang sahabatku menyeletuk padaku tentang pergantian tahun baru. Dia berkata: rik, kira-kira tahun baru besok kamu mau merayakan bareng ama pacar kamu nggak..??. sekilas pertanyaan kecil namun sangat menyakitkan bagiku. Memang harus ku akui, sepanjang perjalanan 4 tahun terakhir ini aku selalu merayakan tahun baru sendiri, without special one..yaiyaalahh boro-boro ngerayain bareng ama pacar, punya ajja nggak..maklum semenjak putus dengan si Abaz aku merasa susah tuk membuka jalinan baru dengan cowok manapun. Tapi aku pikir-pikir sedih juga yah ditahun kelima ini aku akan merayakannya sendiri lagi..really bagiku Unfortunately, Unlucky dech..dasarr nasib..:(.
          Saat itu aku sempat kepikiran, andaikan ajja tahun baru esok aku bisa merayakannya bareng Ello,,hahaha imposible banget dech. Dalam hati kecil mengatakan “kalau kamu suka yauda bilang ajja suka ma tuh orang”..tapii di sisi lain separuh jiwa sadar aku berontak..”jangan pernah merendahkan dirimu didepan kaum adam, tanpa mereka kamu masih bisa bahagia”., sejenak kuberfikir memang benar rasanya tak pantas jika diriku terlihat begitu lemah apalagi tentang masalah cinta, segera kubuang stigma tersebut dan kucoba melupakan asa-asa yang menurutku takkkan pernah terjadi dalam hidupku tuk bisa bersama Ello itu.
          Namun ternyata takdir tuhan tak pernah bisa direkayasa, sewaktu aku beranjak pulang ke kampung halaman si Ello mulai memperhatikanku kembali seperti dulu, bahkan dia sempat curhat ke aku masalah pribadinya ataupun terkait dengan kita berdua. Sampai saat inipun dia selalu eksis coment-coment status FB aku, komunikasi lewat sms, bercanda sapa ketika bertemu dijalan, bahkan saling mensupport antara kami berdua. Bagiku disaat aku terjebak dalam keramaian hiruk pikuk tanpa dia, aku merasa sangat kehilangan sosok nya. Dan hal ini pun sama terjadi dengannya, dia selalu merasa kehilanganku ketika kami tak sempat bertemu dalam moment-moment tertentu.
Satu hal yang mungkin tak pernah aku bayangkan sebelumnya, malam pergantian tahun baru itu Ello tiba-tiba menyatakan perasaannya kepadaku. Sungguh bagiku malam itu seperti mimpi. Tak pernah kusangka sosok sedingin Ello dengan mudah menarik perhatian dariku, tanpa banyak pertimbangan akhirnya aku menerima kehadirannya dalam hidupku kini.  Alhamdulillah yaah cintaku tak bertepuk sebelah tangan. (ala syahrini..hehehe :D)

(***) kisah ini mungkin hanya terjadi dalam sepenggal cerpen hasil imajinasiku, tak banyak berhayal apalagi berharap lebih, karna kuyakin kisah ini tak’kan pernah terjadi dalam dunia nyataku. Panggung realita yang berisikan beragam konflik yang nyata. Semangat Arik..^_^ ( 2 September 2011, @ a pinky room)

2 komentar:

  1. cieeee tsany, ini mah realita kalii bukan rekayasa :P

    BalasHapus
  2. xixiixii ita tantiqq... malu ihh kisah fiktif aku dibaca.. upss tapi diem bae yahh. jgn crita2 ke aa mamah nya..hehe

    BalasHapus