Judul buku : ISLAM DAN WANITA; Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami
Pengarang : Anonim
Penerbit : Pustaka Thariqul Izzah
Tahun : 2008
Tebal : 155 halaman
“Wanita
adalah simbolis peradaban bangsa”, slogan ini memang telah teruji
kebenaranannya secara fakta. Wanita, khususnya muslimah masa kini bak
laksana kehilangan identitas dirinya, terpuruk dengan animo yang
terjadi disekitarnya dimana seharusnya dialah yang menjadi tonggak
pioner citra bangsa, akan tetapi para muslimah kini tak luput dari
konspirasi para integrasionis yang berusaha mengintegrasikan mereka
kedalam masyarakat barat guna menanggalkan identitas keislaman mereka.
Walhasil,
realita buruk yang terjadi dikalangan muslimah dewasa ini membuat
Ruksana Rahman dkk (penulis) terpanggil untuk mendiagnisis fakta-fakta
aktual yang dianggap sebagai simbol keinferioran muslimah ditengah
gejolak isu-isu tersebut. Menurut analisis penulis, hingga saat ini
para muslimah menjadi tampuk sasaran dari propaganda barat untuk
melunturkan nilai-nilai keislaman dan seringkali gencar mencela bahkan
menyebarkan isu mengenai identitas muslimah yang disandingkan dengan
tanda-tanda kemunduran peradaban bangsa.
Penulis pun mengisahkan
bahwa kaum imperialis barat menghujat eksistensi muslimah ditengah
kondisi masyarakat, mereka melecehkan kehidupan suci dan terhormat
seorang muslimah yang identik dengan ajaran islam, kedudukannya yang
mulia pun ditengah peradaban islam mulai digugat. Seperti halnya esensi
dalam buku ini, muncul penjabaran mengenai isu tentang jilbab atau
burka (pakaian muslimah khas Afghanistan yang terdiri atas
jilbab-kerudung-cadar sebagai suatu kesatuan) yang dilakukan oleh
jurnalis terkemukan di barat seperti Polly Toynbee, bahwa burka
mengubah setiap perempuan menjadi objek kekotoran yang terlalu nista
untuk dilihat. Burka adalah pakaian bernuansa seksual yang mengerikan
bahkan menginspirasi pikiran-pikiran cabul yang katanya justru ingin
dihilangkannya.
Problematika lain seperti halnya poligami
yang telah di sahkan dalam syariat islam sesuai dengan rujukan Al-Quran
dan sunnah rasul ini pun ditentang oleh kaum kapitalis dan propaganda
barat, mereka menggambarkan hukum tentang poligami dengan deskripsi
yang keji dan busuk. Dalam perspektif mereka poligami adalah alat untuk
melemahkan dan menikam agama. Dalam hal ini, telah jelas bahwa isu-isu
yang merebak hanyanya motif yang digunakan untuk menikam dan
menggulingkan islam.
Selain itu, rekan penulis menceritakan
adanya diskurkus seputar isu desparitas gender terkait dengan minimnya
partisipasi politik dan representasi perempuan dalam dalam penetapan
kebijakan dan kekuasaan. Bahkan bukan hal baru lagi, akan adanya wacana
mengenai pemberdayaan peran politik perempuan yang akhirnya menjadi
salah satu isu penting yang mencuat ditengah euphoria demokratisasi.
Buku
dengan tebal 155 halaman ini mengupas adanya pergulatan pemikiran dan
isu-isu muslimah yang sejatinya dikembangkan secara sengaja oleh kaum
feminis dan para pegiat gender selama ini. Menariknya, kita bisa
membuka wawasan yang global seputar kejahatan kaum barat yang sentiment
terhadap perkembangan peradaban islam melalui substansi buku ini.
Seberapa besar pihak barat berusaha keras untuk mengaburkan pemahaman
tentang pakaian muslimah melalui propaganda media dan berbagai mediasi
lainnya yang sengaja dikemas secara apik untuk meruntuhkan aqidah dan
ideologi para muslimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar