Rabu, 26 Oktober 2011

ISLAM DAN WANITA; Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami

Judul buku      : ISLAM DAN WANITA;  Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami
Pengarang       : Anonim
Penerbit           : Pustaka Thariqul Izzah
Tahun              : 2008
Tebal               : 155 halaman

“Wanita adalah simbolis peradaban bangsa”, slogan ini memang telah teruji kebenaranannya secara fakta. Wanita, khususnya muslimah masa kini bak laksana kehilangan identitas dirinya, terpuruk dengan animo yang terjadi disekitarnya dimana seharusnya dialah yang menjadi tonggak pioner citra bangsa, akan tetapi para muslimah kini tak luput dari konspirasi para integrasionis yang berusaha mengintegrasikan mereka kedalam masyarakat barat guna menanggalkan identitas keislaman mereka.
Walhasil, realita buruk yang terjadi dikalangan muslimah dewasa ini membuat Ruksana Rahman dkk (penulis) terpanggil untuk mendiagnisis fakta-fakta aktual yang dianggap sebagai simbol keinferioran muslimah ditengah gejolak isu-isu tersebut. Menurut analisis penulis, hingga saat ini para muslimah menjadi tampuk sasaran dari propaganda barat untuk melunturkan nilai-nilai keislaman dan seringkali gencar mencela bahkan menyebarkan isu mengenai identitas muslimah yang disandingkan dengan tanda-tanda kemunduran peradaban bangsa.
Penulis pun mengisahkan bahwa kaum imperialis barat menghujat eksistensi muslimah ditengah kondisi masyarakat, mereka melecehkan kehidupan suci dan terhormat seorang muslimah yang identik dengan ajaran islam, kedudukannya yang mulia pun ditengah peradaban islam mulai digugat. Seperti halnya esensi dalam buku ini, muncul penjabaran mengenai isu tentang jilbab atau burka (pakaian muslimah khas Afghanistan yang terdiri atas jilbab-kerudung-cadar sebagai suatu kesatuan) yang dilakukan oleh jurnalis terkemukan di barat seperti Polly Toynbee, bahwa burka mengubah setiap perempuan menjadi objek kekotoran yang terlalu nista untuk dilihat. Burka adalah pakaian bernuansa seksual yang mengerikan bahkan menginspirasi pikiran-pikiran cabul yang katanya justru ingin dihilangkannya.
Problematika lain seperti halnya poligami yang telah di sahkan dalam syariat islam sesuai dengan rujukan Al-Quran dan sunnah rasul ini pun ditentang oleh kaum kapitalis dan propaganda barat, mereka menggambarkan hukum tentang poligami dengan deskripsi yang keji dan busuk. Dalam perspektif mereka poligami adalah alat untuk melemahkan dan menikam agama. Dalam hal ini, telah jelas bahwa isu-isu yang merebak hanyanya motif yang digunakan untuk menikam dan menggulingkan islam.
Selain itu, rekan penulis menceritakan adanya diskurkus seputar isu desparitas gender terkait dengan minimnya partisipasi politik dan representasi perempuan dalam dalam penetapan kebijakan dan kekuasaan. Bahkan bukan hal baru lagi, akan adanya wacana mengenai pemberdayaan peran politik perempuan yang akhirnya menjadi salah satu isu penting yang mencuat ditengah euphoria demokratisasi.
Buku dengan tebal 155 halaman ini mengupas adanya pergulatan pemikiran dan isu-isu muslimah yang sejatinya dikembangkan secara sengaja oleh kaum feminis dan para pegiat gender selama ini. Menariknya, kita bisa membuka wawasan yang global seputar kejahatan kaum barat yang sentiment terhadap perkembangan peradaban islam melalui substansi buku ini. Seberapa besar pihak barat berusaha keras untuk mengaburkan pemahaman tentang pakaian muslimah melalui propaganda media dan berbagai mediasi lainnya yang sengaja dikemas secara apik untuk meruntuhkan aqidah dan ideologi para muslimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar