IMM
merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan
yang mengusung nama “muhammadiyah”, dimana bercirikan maksud pengikut
nabi Muhammad SAW. Organisasi yang menjadi cikal bakal generasi penerus
muhammadiyah ini tak ubahnya seperti organisasi-organisasi lainnya seperti
HMI,PMII,GMNI dan lain-lainnya yang
mempunyai identitas dan ideologi yang jelas dan terarah. Suatu identitas pun
sangatlah vital untuk bisa membedakan ciri suatu organisasi dengan organisasi
lainnya, kalau kita telisik satu-persatu terlihat HMI sebagai ormas yang condong pada politik
vertikalnya, PMII yang melebarkan secara luas jaringan massanya, demikian pula
IMM yang terlahir dari kelompok sosial keagamaan ini mempunyai identitas
yang jelas.
IMM
yang sejatinya merupakan organisasi otonom (ortom) muhammadiyah ini pasti
mempunyai sifat dan gerakan yang sama seperti halnya muhammadiyah yakni sebagai
gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana tertuang dalam surat
ali-imran ayat 104 yang berbunyi dan hendaklah ada diantara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada keutamaan, menyuruh kepada yang baik (ma’ruf) dan
mencegah yang buruk (munkar), merekalah orang-orang yang menang (falah).
Sebagai
ideologi gerakan, konsep trikompetensi dasar IMM ini mencakup tiga pilar
diantaranya intelektualitas,
membangun tradisi intelek dan wacana pemikiran melalui pencerahan dan
pengkayaan intelektual guna terciptanya komunitas ilmiah, religiusitas, yakni penanaman nilai-nilai moral agama yang menjadi
tolak ukur generasi yang berkepribadian unggul dalam moralitas, serta humanitas sebagai wadah guna melakukan
aktualisasi terhadap elemen masyarakat dan pemberdayaan umat.
Namun,
dewasa ini banyak ditemukan beberapa mahasiswa yang konon faham mengenai makna
trikompetensi dasar IMM secara konseptual saja, memang hakikatnya pemahaman
mengenai ideologi gerakan ini merupakan hal yang sangat penting. Adapun
persoalan ideologi pada dasarnya merupakan pusat kajian ilmu sosial. Hingga
kini sesuai pengamatan penulis, IMM Ciputat berhasil mengadakan pengkajian tentang
pemahaman ideologi dalam gerakan secara rutin, bahkan kegiatan ini mendapat
apresiasi dan dukungan penuh dari para kader. Namun mengingat minimnya kader
ikatan yang mengimplementasikan isi dari ideologi IMM ini, maka perlu dikaji
ulang agar identitas ideologi IMM ini terefleksikan dalam praksis gerakan
dengan baik.
Konkretnya,
konsep trikompetensi IMM memang sesuatu landasan yang nyaris sempurna dengan
ketiga aspeknya yang bersifat komprehensif. Kalau kita bandingkan dengan pola
gerakan organisasi lain, jelas IMM
memiliki pedoman dasar yang khas baik meliputi nilai-nilai spritualitas-intelektualitas-humanitas.
Namun sangatlah tidak berarti jikalau ketiga nilai-nilai urgent ini hanya
dicerna oleh pemahaman teoritis saja tanpa disertai pemahaman aplikatif dalam
tatanan kehidupan sehari-hari.
Salah
satu hal yang perlu dilakukan untuk mengubah paradigma berfikir kader IMM saat
ini terhadap trikompetensi dasar IMM yakni memberikan arahan tujuan yang akan
dicapai sekaligus memberikan arahan proses untuk mencapai tujuan seperti yang
terkonsep dalam visi IMM. Selayaknya kader IMM yang identik unggul dalam segi
intelektualnya, sudah seharusnya bijak dalam menelaah wacana yang ada
disekitar. Korelasi trikompetensi dengan ranah aktualisasi pun harus diwujudkan
sebagaimana nilai-nilai religiusitas selalu membawahi langkah pergerakan yang
dilakukan, baik menyangkut pemahaman pemikiran dan realisasinya, begitupula
budaya intelektualitas mahasiswa IMM yang merupakan sumber ide-ide segar serta
aspirasi bagi pembaharuan dalam menyikapi tantangan dinamika kini dan
polemiknya, serta nilai humanitas yang merupakan aktualisasi kader dalam
mencapai tujuan dan citanya dimana ranah inilah yang menjadi pusat perjuangan
kader dalam merealisasikan pilar-pilar idealitasnya atau yang dikenal
manifestasi gerakan.
Dengan demikian akan terciptanya integrasi
yang baik antara visi dan misi yang akan dikembangkan sesuai dengan prinsip
yang telah dibangun, terlebih cakap dalam mengaitkan nilai-nilai dasar sebagai
ekspresi diri dalam mewujudkan hasil konkret (materiil) seperti yang tertera
dalam cita-cita gerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar