Puncak hujan meteor Orionid, seperti tahun-tahun sebelumnya,
diperkirakan mencapai puncak pada 21-22 Oktober. Hujan meteor Orionid
kali ini akan cukup ramai sebab selain hujan meteor itu sendiri, banyak
obyek yang akan terlihat, mulai dari rasi bintang, bintang paling
terang, hingga bintang tujuh bidadari.
Tahun ini, puncak
hujan meteor Orionids akan terjadi malam ini. "Waktu terbaik untuk
pengamatan adalah setelah pukul 22.00 hingga menjelang pukul 01.00 dini
hari. Karena setelah pukul 01.00 dini hari Bulan akan muncul di timur
sehingga cahayanya mengganggu," kata Mutoha Arkanuddin dari komunitas
Jogja Astro Club.
Seperti diketahui, pengamatan benda langit
membutuhkan kondisi langit gelap. Semakin terang langit oleh cahaya
Bulan atau polusi cahaya akibat penerangan di lingkungan sekitar,
potensi untuk melihat benda langit semakin kecil.
Mutoha
mengatakan, "Hujan meteor Orionid ini memang bukan yang mayor. Mungkin
kita hanya bisa melihat 15-20 meteor per jam. Apalagi kali ini ada
cahaya Bulan yang mengganggu, mungkin kita bisa hanye melihat kurang
dari 15 meteor."
Namun tak perlu kecewa, Anda masih bisa berharap
melihat bola api, meteor yang tampak cukup besar dan terang. Meskipun
tak dapat dipastikan berapa jumlah yang bisa dilihat, bisa diperkirakan
bahwa waktu paling pas untuk menantinya adalah saat Bulan belum bersinar
terang.
"Di samping hujan meteor, kita juga bisa melihat Jupiter
yang akan oposisi pada 29 Oktober nanti dengan mata telanjang. Rasi
Orion itu sendiri juga bisa terlihat, ini menarik sebab rasi ini juga
menandai mulainya musim hujan," tutur Mutoha. Selain itu, ada rasi Canis
Mayoris. "Di sana kita bisa melihat bintang paling terang, Sirius. Lalu
kita juga bisa melihat bintang tujuh bidadari. Jadi memang ada banyak
yang bisa kita lihat nanti," tambahnya.
Hujan meteor Orionid tiap
tahunnya memuncak pada Bulan Oktober. Hujan meteor ini terjadi sebab
debu sisa komet Halley memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. Hujan meteor
ini dinamai Orionid sebab meteor seolah-olah datang dari rasi bintang
Orion. Untuk bisa melihat, observer tinggal mengarahkan mata ke timur.
Selain itu, untuk mengamati dengan nyaman perlu di lokasi dengan langit
segelap mungkin untuk bisa maksimal dalam pengamatan. Jogja Astro Club
sendiri akan menggelar pengamatan di pantai Parangkusumo, Parangtritis,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar