Senin, 02 Januari 2012

Say No to Drug..!!!


Pengaruh narkoba semakin merajalela, seperti menghujam bumi, membelah angkasa, meluas samudera. Dera derita ketagihan, kesakitan, kesenangan semu, kekayaan tak berkah ada pada satu titik., narkoba...ya...lagi-lagi narkoba. Pengaruhnya sudah menyentuh setiap lini manusia, baik tua, muda, lelaki, perempuan, kalangan elit bahkan sampai kalangan biasa tak lepas dari pengaruhnya yang begitu dasyat. Jangan tanya bagaimana ini bisa terjadi, entahlah, rasanya sulit mengatakan atau menyimpulkan benang merah yang begitu sulit diurai. Pemberantasan narkoba seperti membasmi tumbuhnya ilalang, ketika dibasmi seadanya, maka dia akan tumbuh lagi dengan liarnya, bahkan semakin menjadi-jadi. Seperti ada sang aktor yang berada dibelakang penyebaran narkoba, kalangan penting yang punya jaringan kuat dan rapi, yang tak mudah dijangkau oleh hukum. Karena memang terkadang mereka adalah orang-orang hebat yang punya kekuatan untuk membolak-balik permasalahan, menjadi sesuatu yang tidak menimbulkan masalah, memang rasanya terlalu melebar.

Terkadang orang yang suka teriak agar narkoba dibasmi, tapi ia sendiri adalah pengedar, bahkan juga ikut-ikutan jadi pemakai. Tapi jika orang-orang kecil yang terjerat narkoba, maka mereka akan cepat ditindak, bahkan terkena jerat hukum yang kadang berlapis-lapis. Tapi otak dibelakang peredaran narkoba tersebut melenggang dengan aman dan santai tanpa mereka sadari bahwa mereka telah dan mulai menciptakan lost generation. Menghancurkan generasi penerus harapan bangsa menjadi generasi santai yang sakit yang tak mampu berpikir jernih.

Kembali menyinggung masalah judul diatas kenapa kok anak kedua yang lebih berpotensi terjerat narkoba. Kita coba meneropong lebih jauh kedalam kehidupan keluarga, bagaimana sikap orang tua memperlakukan anak-anaknya. Sudah bersikap adilkah kita, atau kita sebagai orang tua dengan sengaja menciptakan perlakuan-perlakuan istimewa antara anak yang satu dengan yang lainnya. Ada anak emas misalnya, dan itu tanpa kita sadari terjadi ketika kita mendidik anak-anak kita. Rasanya tidak percaya kita, kenapa urutan kelahiran, maksudnya anak kedua lebih berpotensi terjerat narkoba. Tapi jangan panik dulu, kan tidak semua anak-anak kita yang selalu berasyik-masyuk dengan narkoba. Masih ada anak-anak yang bertanggungjawab dalam menjalani hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar