Minggu, 23 Desember 2012

Ahmad fauzi S. Siregar: Maksimalkan Peran Para Instruktur....!!!

Berikut ini laporan hasil wawancara seputar kaderisasi oleh tim.Red Insight (Tsani Ariant) kepada Ahmad fauzi Saputra Siregar (AFS), Ketua Bidang Kader PC. IMM Cabang Ciputat Periode 2011-2012 saat ditemui di teras Asrama Putra IMM Ciputat, yang berhasil diambil pada 19 Oktober 2012. Red : Visi kaderisasi PC. IMM Ciputat periode 2011-2012 ini seperti apa... ?? AFS : Untuk visi kaderisasi pada periode ini, yang pertama kita ingin memfokuskan pada segi kualitas dulu, baru bicara kuantitas. Miris saat melihat kondisi kader sekarang hanya sebatas direkrut saja, tetapi tidak diimbangi dengan kualitas yang dihasilkan. perekrutan saja yang selama ini dilakukan. Coba amati MASTA yang diadakan kemarin di Pulau Seribu, kita dari bidang kader ingin membuat sebuah model baru pengkaderan yakni tiap satu instruktur menghandle beberapa kader misalkan 5 orang, dan mereka langsung terjun ke kelompok-kelompok MASTA kemarin. Dan perlu ditegaskan bahwa komisariat tidak perlu lagi bersusah payah menaungi nya, karena para instruktur tersebut akan berkoordinasi langsung dengan Bidang Kader Cabang mengenai follow up kader-kader IMM. Red : Bagaimanakah model perekrutan yang sudah direncanakan dan dilaksanakan. AFS : Mengenai perekrutan yah kita lakukan step by step, saya rasa penting untuk mempertahankan mereka di dalam tubuh komisariat. Coba berikan tawaran untuk kader, kita mengajak dan memberikan kebebasan pada mereka tentang apapun yang diinginkan. Misalkan mereka ingin diskusi tentu kita adakan, ingin berolah raga yah kita adakan semisal pertandingan futsal, badminton kemarin. Dan lawan terus arus yang ada dikampus. Teman-teman komisariat jangan hanya berdialog dengan pimpinan komisariat masing-masing, tapi seringlah berkomunikasi dengan kita. Karena selama ini bidang Kader Cabang sedikit yang tahu mengenai permasalahan teman-teman di komisariat. Perlu bantuan Take Over, keberanian komisariat untuk masuk ke kampus, seperti memasang spanduk MASTA dll. Ataupun kalau ada organ ekstra lain yang interupsi kepada kita maka bilang saja ke kita, InsyaAllah pasti kita bantu kok. Red : Adakah teknis secara langsung untuk memudahkan kita masuk ke kampus..??? AFS : Sebenarnya banyak sih caranya, cuma yang saya tekankan adalah keberanian kawan-kawan IMMawan IMMawati yang blum dimaksimalkan. Coba kalau berani, adakanlah diskusi terbuka di kampus, kemudian tiap hari rekrut minimal 1 orang bawa 1 calon kader saja. Nah, tunjukkan merah nya IMM di kampus, lama-lama makin banyak kan kader kita. Tapi dari awal sudah kita fokuskan, jangan berharap banyak kader namun kualitaslah yang harus kita perbarui dan menjadi PR kita bersama. Red : Lantas, perspektif anda seperti apa mengenai indikator kader berkualitas. AFS : Tentunya kader yang berkualitas itu harus menguasai konsep dan landasan dasar ikatan, seperti memahami Trilogi dan Trikompetensi Dasar IMM, mereka harus benar-benar tahu dasar-dasar nya seperti apa, mulai dari sisi religiusitas, intelektualitas, dan humanitas, kemudian memahami konsep pelangsung dan pelopor dalam kaderisasi, faham betul tentang ideologi Muhammadiyah seperti apa, dan terpenting faham keadaan di lingkungan sekitarnya. Pokoknya kita berikan pemahaman seputar ini pada mereka saat kajian bersama lalu didiskusikan, dan hasil akhir, ketiga elemen ini harus diaplikasikan dalam kehidupan para kader. Yah mudah-mudahan kita semua baik dari bidang kader cabang, para instruktur dan pengurus komisariat bisa bersama-sama mengarahkan kader-kader ke arah gerak yang mereka inginkan. Red : Untuk mengetahui kualitas kader secara konkret, kita bisa mencermati laboratorium pengkaderan (asrama), apakah dengan peningkatan fasilitas selama ini bisa menghasilkan kader yang berkualitas, atau justru sebaliknya kualitas nya semakin berkurang. AFS : Perlu diketahui, dalam Musyawarah Cabang (MUSYCAB), sebelumnya bidang kader berkoordinasi langsung dengan kader asrama. Namun untuk tahun ini sistem sudah diubah dan kami tidak membawahi anak asrama, karena langsung diambil alih oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang, jadi bisa dilihat bahwa tanggungjawab kami pun berbeda. Mengenai kualitas kader asrama IMM saat ini, saya rasa mereka cukup bagus, bahkan sangat loyal terhadap IMM. Tapi saya justru khawatir akan silabus cabang yang berbentrokan, hingga nanti menyebabkan kader di asrama merasa bosan dan tertekan. Ini yang perlu diluruskan juga, bahwa semua agenda ikatan itu jangan ditekankan kepada kader asrama tapi para seluruh kader komisariat. Red : Apa harapan untuk kaderisasi sekarang dan kedepannya ?? AFS : Untuk saat ini, saya ingin peran instrukturnya yang dimaksimalkan. Jadi sebelum mengikuti DAD, tugas instruktur adalah mengolah pemahaman mereka. Menaungi para kader dan sering-sering berkomunikasi dengan bidang kader komisariat setempat supaya mereka tahu bahwa kader mereka senantiasa difollow up oleh para instruktur yang membawahinya. Intinya, saya harapkan dari semua elemen ikatan bersama-sama mengikat dan bertanggung jawab atas kader yang dibawahinya, sehingga sistem kaderisasi kita menjadi kuat.

“Jaga Selalu Hatiku, Jiwaku, Hartaku”

Pemberian itu wajib kita syukuri. Apapun bentuknya, berapapun nilainya dan dari mana asalnya, yang terpenting kita ingat adalah niat tulus si pemberi hadiah kepada kita. Kisah ini aku ambil dari sudut penggalan kehidupan nyataku, yah teringat bulan Agustus tepatnya bulan puasa yang lalu. Aku mendapatkan kejutan dari kekasihku, yang memang tak kusangka sebelumnya. Dua buah boneka, satunya boneka panda, satunya lagi boneka smile.. ku berikan nama Little Bear dan Miss. Smile. Yah dibalik cuek sikapnya ternyata sungguh sangat romantis juga pacarku ini...diam-diam Isaac tahu sesuatu yang sangat aku impikan darinya.. hehe “de’, ini adalah titipan dari ...”, ucapnya terhenti.. belum sempat dia lanjutkan kembali perkataanya aku spontan memburu kalimat dari lisannya dan ku sergap seketika, “dari siapa ka..?? hmm ini bungkusan apa sih ka..?? “, ucapku seraya menangkap sorot tatapan matanya malam itu kala Isaac mengembalikan notebook Asus kesayanganku. “udah lah de’ terima ajah, tadi secara kebetulan nemu dijalan ko, dibuka yah.. tapi ntar ajah dikamar jangan sekarang, kakak malu..”, tukasnya dengan nada lembut, tangannya memegang dan menahan pergelangan tanganku seolah mengatakan “buka nanti ajah” sambil mengedipkan sudut mata kirinya, “iihh geli deh liat kakak centil.. dasarr mata genit.. haha”, ujarku sambil membalas kedipan matanya. Selang beberapa menit kami bercakap-cakap akhirnya aku pamit kepadanya untuk pulang. Kuayunkan langkahku perlahan menuju markas kecilku, yah kamar berbalut riasan merah maroon ini selalu menambah inspirasiku dan menyejukkan kala ku terhanyut didalamnya menikmati kesendirian. Sejenak ku berfikir, sembari menatap apa isi bungkusan hitam itu didepanku. Ayo Reva buka ajah sekarang, jangan berfikir panjang lagi”, bathin kecilku mendesak dan menuntun diriku ke arahnya, sampai akhirnya ku memutuskan tuk meraih dan membukanya perlahan, penasaran jadinya. Alhasil sungguh terperanjat diriku tatkala mengetahui isi bungkusan hitam tersebut, kuraih dan kuangkat perlahan, semoga bukan apa-apa.. aiichh ternyata sosok mahluk kecil tak bernyawa bergelanyut menatapku penuh senyuman, yah boneka panda kecil ini membawa bantal kecil “love” bertuliskan kata “I Love You”, aah senangnya. Kalian tahu awalnya aku memang kurang suka sih dengan boneka panda ini karena ada beberapa pengalaman buruk dimasa lalu, namun aku belajar dari Isaac bagaimana bisa mencintai mahluk imut yang satu ini. Sampai sekarang aku sangat sayang sekali dengan Little Bear ini. It Looks Like Our Children.. :D “you are my superstar.. and.. ”, shiiit bunyi alunan nada handphone berdering, menggertakku, dan menbangunkanku dari lamunan kecil. Ah mengganggu saja bathinku, ketika kulihat ternyata incoming call dari Isaac, my BF. “iyah kakak ada apa, eh thanks banged untuk hadiahnya, aku seneng banged liatnya, satu kejutan yang tak terlupakan”, ucapku mengawali pembicaraan. “iyah sama-sama de’, malah aku yang harusnya bilang terimakasih ke kamu, karna kamu yang selalu ada buat aku. Menurutku ini belum apa-apa dan tak sebanding dengan apa yang udah kamu berikan sama aku, berikan selalu senyuman manis mu untukku yah Reva Sayang”, pintanya memelas. Aah sungguh ini hal yang tak bisa membuatku melupakannya, julukan Miss Sweet Smile, dasar mau ajah gw digombalin.. haha :D. “De, kakak mohon padamu tolong boneka ini dijaga yah, seburuk apapun pemberian dariku mohon hargai, yah andaikan suatu saat kita sudah tak berhubungan lagi ataupun suatu ketika membuatmu kesal sama kakak, tapi kakak mohon rasa sayangmu pada Little Bear tidak berkurang sedikitpun dan mengubahmu menjadi benci padanya. Boleh lah kamu membenci dan marah sama kakak, tapi tidak untuk mahluk kecil ini yah sayang, kasian dia tidak bernyawa dan tak berdaya..”, kilahnya seraya berdalih dengan lelucon kecilnya. “Kak, please trust me, mana mungkin aku bisa marah sama boneka ini, itu mustahil banged, apalagi kalau marah sama kamu, yah ngga mungkin terjadi lah.. “, sergahku membuang mindset nya akan hal itu. “yah kita sebagai mahluk Khaliq yang lemah gak akan bisa memprediksi kemungkinan ini de’, kakak yakin suatu saat pasti akan terjadi, namun kakak cukup senang mendengar ucapan adek barusan.. makasih yah de’, kamu memang orang paling mulia yang pernah kakak temui. Makasih udah bersedia menjadi bagian terkecil dalam hidupku, yang cukup berarti bagi kakak, I Love You Reva, You’re the one of my beloved girl. Makasih sweety..  ”, ujarnya mengakhiri pembicaraan malam ini. Wah (terharu gw jadinya).. :’) Kulihat jarum jam menunjuk tepat di angka dua tepat dini hari, ah ternyata sudah pagi. Pantesan Isaac begitu ingin menyuruhku segera beristirahat. Yah memang seharusnya jam kesekian aku harus beristirahat, nanti jam tiga sudah dibangunin Bundaku untuk Sahur bareng keluarga. It’s okay kali ini aku harus nurut. Satu hal pelajaran berharga yang aku dapatkan malam ini, jangan menilai suatu pemberian itu dari segi fisiknya, nilai pemberian itu tak berarti apa-apa, namun keikhlasan dan ketulusan seseorang yang memberi itulah yang harus kita perhatikan. Keep and Care, yah menjaga adalah salah satu upaya kita untuk menghargainya. Apapun yang terjadi jangan pernah menyia-nyiakan kebaikan orang yang memberi perhatian kepada kita... uuhh so sweet sekali kata-kata yang kulontarkan ini..  @#bruuk.. !!!.. ah buku-buku ini jatuh berserakan ke lantai tanpa aku sadari, “Reva, kamu udah bangun sayang.. sini bantuin bunda nyiapin menu sahur nak..” suara merdu Bundaku terdengar seraya mengayunkan langkahnya ke tepi pintu kamarku. Ah si Bunda dengar ajah nih, padahal Reva kan belum tidur. “okay Bunda, I’m Coming.. hehe.. ”, meskipun rasa kantuk masih menyergahku namun tak ku hiraukan, bergegas ku melangkah menuju ke dapur. Yah harus kutunjukkan meskipun begini namun aku ini anak yang berbakti pada orang tua. Sippo aktifitas diawal pagi yang indah.. 

“Jangan Pernah kau Berubah”


Setiap manusia pasti punya titik jenuh. Rasa ini menyelimuti kalbu manusia tidak pandang bulu, usia, maupun ras. baik itu tua muda, pria wanita, kamu, dia bahkan aku. Bicara mengenai tingkat kejenuhan, kuteringat pada seorang mantanku (Sebut Joe), seringkali dia mengatakan kepadaku, “Sayang, sampai saat ini aku belum pernah merasakan bosan padamu, tapi yang ada rasa sayangku kepadamu semakin besar saja dari hari ke hari”, ujarnya kala mengutarakan isi hatinya padaku saat itu. Tapi ternyata setahun kurang 28 hari dia sudah bosan dan tahan lagi dengan jalinan hubungan ini. Berikut kisahnya beberapa pekan yang lalu dengannya.
“kamu yakin San kalo Joe ga punya pacar lagi..??” tanya Tere mendesak padaku siang itu dikampus. “hmm  gw sih yakin Re kalo Joe ga bakal segampang itu ninggalin gw, apalagi lu tahu dia itu orangnya cuek abis, ga bakal suka ngurusin hal sepele gituan”, kilahku sedikit gusar namun terlihat tegar. Yah wajar sih aku mengatakan ini pada sahabatku Tere, karena aku rasa Joe memang bukan tipe cowok yang suka mainin hati perempuan. Gw kenal Joe dan karakternya sudah sangat lama, hampir setahun. Pastinya aku sudah hafal whatever about Him.
Ah, namun Tuhan berkehendak lain. Renggangnya intensitas komunikasi kita ternyata menjurus pada retaknya hubungan kita. Joe, Lelaki yang telah lama menjadi kekasihku kini bukanlah seperti yang aku kenal. UAS, FOKUS, MASA DEPAN.. yah alasan klasik, kenapa dari dulu tidak kau sadari Joe, kenapa baru sekarang..!!! okay lah, kalaupun memang itu aku kira alasan yang cukup tepat buat kita untuk mengakhiri hubungan. Tanpa ragu-ragu pun kami berdua menyepakati hal ini. Walaupun dalam hatiku berontak, namun tak apalah.. gw kan sosok cewek yang tegar.. :D
Seminggu pasca berakhirnya hubungan aku dengan Joe, aku merasa sedikit bersalah kepadanya. Namun rasa bersalahku tertutupi dengan kekecewaanku dengannya. Bagaimana tidak kesal.. Joe, Penguasa hatiku yang kian lama merayu diatas singgasana asaku mendadak berubah total dari sekian sikapnya kepadaku. Bayangkan, gimana ga sakit saat kita sedang asyik On di facebook trus dia langsung matiin facebook dan chat nya saat melihatku, komunikasi via sms dan telpon ajah udah ngga pernah, bahkan  sms dariku ajah ga pernah dia hiraukan meskipun itu perihal yang sangat penting, Apa sih maunya..??? mengingat dulu sewaktu kita masih berhubungan baik, dia selalu ngucapin janji dan permintaan nya kepadaku “andaikan kalau kita ended relationship, Jangan pernah berubah sedikitpun Sandy”, well, tapi yang kini terlihat jelas malah dia yang mengingkari ucapannya sendiri.. sumpah sakit hati deh..
Kegelisahan itu menyelimutiku kembali, teringat kata-kata Tere dua pekan yang lalu. Rasa penasaranku semakin tinggi, kubertanya-tanya apakah Joe udah punya pacar baru, ataukah kembali pada mantannya yang dulu.. huufft tiba-tiba rasa cemburu menguasai jiwaku, menguras hati dan emosiku. Yaah honestly, aku memang belum sepenuhnya rela sewaktu dia meminta mengakhiri hubungan ini. Alasan-alasan banyak sekali yang dikilasnya, yah mau tak mau aku pun menyanggupinya. Namun aku tahu, semakin ku mengusik kehidupan barunya, semakin dia kan menjauhiku. Yah sudahlah.. apapun yang terjadi terhadapmu, syukuri saja.. doaku selalu menyertaimu Joe..