Minggu, 23 Desember 2012

“Jangan Pernah kau Berubah”


Setiap manusia pasti punya titik jenuh. Rasa ini menyelimuti kalbu manusia tidak pandang bulu, usia, maupun ras. baik itu tua muda, pria wanita, kamu, dia bahkan aku. Bicara mengenai tingkat kejenuhan, kuteringat pada seorang mantanku (Sebut Joe), seringkali dia mengatakan kepadaku, “Sayang, sampai saat ini aku belum pernah merasakan bosan padamu, tapi yang ada rasa sayangku kepadamu semakin besar saja dari hari ke hari”, ujarnya kala mengutarakan isi hatinya padaku saat itu. Tapi ternyata setahun kurang 28 hari dia sudah bosan dan tahan lagi dengan jalinan hubungan ini. Berikut kisahnya beberapa pekan yang lalu dengannya.
“kamu yakin San kalo Joe ga punya pacar lagi..??” tanya Tere mendesak padaku siang itu dikampus. “hmm  gw sih yakin Re kalo Joe ga bakal segampang itu ninggalin gw, apalagi lu tahu dia itu orangnya cuek abis, ga bakal suka ngurusin hal sepele gituan”, kilahku sedikit gusar namun terlihat tegar. Yah wajar sih aku mengatakan ini pada sahabatku Tere, karena aku rasa Joe memang bukan tipe cowok yang suka mainin hati perempuan. Gw kenal Joe dan karakternya sudah sangat lama, hampir setahun. Pastinya aku sudah hafal whatever about Him.
Ah, namun Tuhan berkehendak lain. Renggangnya intensitas komunikasi kita ternyata menjurus pada retaknya hubungan kita. Joe, Lelaki yang telah lama menjadi kekasihku kini bukanlah seperti yang aku kenal. UAS, FOKUS, MASA DEPAN.. yah alasan klasik, kenapa dari dulu tidak kau sadari Joe, kenapa baru sekarang..!!! okay lah, kalaupun memang itu aku kira alasan yang cukup tepat buat kita untuk mengakhiri hubungan. Tanpa ragu-ragu pun kami berdua menyepakati hal ini. Walaupun dalam hatiku berontak, namun tak apalah.. gw kan sosok cewek yang tegar.. :D
Seminggu pasca berakhirnya hubungan aku dengan Joe, aku merasa sedikit bersalah kepadanya. Namun rasa bersalahku tertutupi dengan kekecewaanku dengannya. Bagaimana tidak kesal.. Joe, Penguasa hatiku yang kian lama merayu diatas singgasana asaku mendadak berubah total dari sekian sikapnya kepadaku. Bayangkan, gimana ga sakit saat kita sedang asyik On di facebook trus dia langsung matiin facebook dan chat nya saat melihatku, komunikasi via sms dan telpon ajah udah ngga pernah, bahkan  sms dariku ajah ga pernah dia hiraukan meskipun itu perihal yang sangat penting, Apa sih maunya..??? mengingat dulu sewaktu kita masih berhubungan baik, dia selalu ngucapin janji dan permintaan nya kepadaku “andaikan kalau kita ended relationship, Jangan pernah berubah sedikitpun Sandy”, well, tapi yang kini terlihat jelas malah dia yang mengingkari ucapannya sendiri.. sumpah sakit hati deh..
Kegelisahan itu menyelimutiku kembali, teringat kata-kata Tere dua pekan yang lalu. Rasa penasaranku semakin tinggi, kubertanya-tanya apakah Joe udah punya pacar baru, ataukah kembali pada mantannya yang dulu.. huufft tiba-tiba rasa cemburu menguasai jiwaku, menguras hati dan emosiku. Yaah honestly, aku memang belum sepenuhnya rela sewaktu dia meminta mengakhiri hubungan ini. Alasan-alasan banyak sekali yang dikilasnya, yah mau tak mau aku pun menyanggupinya. Namun aku tahu, semakin ku mengusik kehidupan barunya, semakin dia kan menjauhiku. Yah sudahlah.. apapun yang terjadi terhadapmu, syukuri saja.. doaku selalu menyertaimu Joe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar