Minggu, 01 April 2012

"Isu Kenaikan BBM Tutupi Kasus Korupsi"


Beredar nya kabar tentang kenaikan harga (Bahan Bakar Minyak) BBM kini telah membuat rakyat geram khususnya mahasiswa. BBM yang diprediksikan akan naik melambung pada 6 bulan mendatang ternyata menuai pro kontra dari sejumlah pihak, bahkan DPR dari fraksi PDIP dan PKS pun menolak adanya kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat tersebut. Puncaknya, banyak para demonstran yang berasal dari perbagai elemen seperti Mahasiswa, buruh, bahkan kaum hawa (usia paruh baya) melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM baik dilakukan secara damai maupun anarkis. Mereka rela bertaruh nyawa, berhadapan dengan polisi demi keadilan dan kesejahteraan rakyat. Hal itu terlihat dari kuantitas yang banyak berjatuhan bahkan sampai meninggal dunia baik antara pihak polisi maupun demonstran.

Isu hangat ini lantas menenggelamkan berbagai kasus suap dan korupsi yang menerjang birokrasi pemerintahan kita, bahkan jarang sekali terekspos oleh media tentang tindak lanjut pemberantasan kasus kriminal tersebut. Mungkinkah ini hanya fenomena sekunder yang dimainkan oleh para politikus untuk menutup-nutupi berbagai kasus yang menjerat mereka dari telinga rakyat..??. 

Miris sekali melihat fenomena yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Indonesia berada di ambang kehancuran, diberbagai daerah kerusuhan dan konflik semakin mewarnai hiruk pikuk kehidupan  masyarakat awam. lantas kemanakah presiden SBY selama ini..?? apa saja kebijakan yang telah beliau lakukan..?? kenapa para wakil rakyat yang lain tidak turun tangan mengatasi polemik yang menghantui rakyat ini, akankah mereka tetap berdiam diri dan duduk di kursi DPR dengan wajah yang berseri-seri..??. 

Sejatinya, presiden mampu mengendalikan stabilitas negara dan mampu menjawab isu-isu ditengah masyarakat kini, penanganan kasus suap dan korupsi tetap dilaksanakan tanpa dikikis sedikitpun, begitupula  kebijakan mengenai kenaikan BBM, pemerintah boleh menaikkan harga BBM dengan catatan, jaminan kebutuhan hidup dan kesejahteraan rakyat yang lainnya dipenuhi tanpa menambah beban penderitaan rakyat kecil.
Tragedi tolak kenaikan BBM ini mengingatkan saya pada tahun 1996 Era Suharto dulu. Mahasiswa menjadi hantu yang siap memburu dan kian menghantui arah pergolakan pemerintahannya, Serentak mahasiswa se-tanah air menggugat kepemimpinan presiden Suharto, akhir cerita beliau berhasil dilengserkan dari kursi nomor satu negeri ini. Soeharto-SBY, potret dua sosok berpengaruh di Indonesia yang memang berbeda zaman, mungkinkah nasib mereka akan sama..?? waalahu a’lam bi al-shawwab,..

4 komentar: