Selain itu, munculnya produk-produk jilbab ini dapat dijadikan sebagai komoditas promo bagi para distributor di Indonesia saat ini karena nilai jual jilbab sangat tinggi seiring berkembangnya aspek nilai seni yang sesuai dengan meningkatnya kreatifitas para produsen busana dalam menuangkan ide-ide guna mengembangkan imajinasinya dalam mendesaign suatu karya busana dengan mode yang tak kalah unggul dari barang import lainnya.
Salah satu problematika yang harus kita pecahkan sebagai seorang muslimah adalah hakekat dan kedudukan jilbab tersebut dimata khalayak umum. Sungguh sangat ironis apabila sosok wanita muslimah itu sendiri tidak dapat memahami dan mengenali busana yang selama ini mereka kenakan. Apakah jilbab masa kini tetap dijadikan atribut seorang muslimah yang berorientasi pada akhlak atau sebagai suatu kewajiban guna menutup aurat atau bahkan hanya dijadikan sebagai simbolis busana muslimah yang tidak mempunyai arti dan makna yang luas????.
Sebelum kita menelaah lebih lanjut pemahaman tentang jilbab, kita juga harus bisa membedakan bentuk antara jilbab dan kerudung, karena sampai saat ini masyarakat kita menganggap bahwa kedua jenis busana tersebut adalah sama, perlu kita ketahui kerudung adalah selembar kain yang berfungsi menutupi bagian kepala melalui tudung tersebut, sedangkan jilbab adalah pakaian muslimah yang menutupi sekujur permukaan badan kita mulai atas kepala sampai mata kaki. Kedudukan jilbab juga bukan hanya sebagai penutup aurat saja, akan tetapi dengan jilbab itu sendiri bisa dijadikan srbagai tolok ukur dan pengontrol akhlak seorang muslimah.karena dengan mengenakan busana jilbab ini srorang wanita pasti akan merasa malu akan setiap tindakannya yang melanggar aturan dan pastinya mereka akan selalu menjaga iffah dimanapun berada,
Secara harfiah hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata bagi wanita dari memandang lelaki yang bukan mahram mereka. Dan sebagai hijab lidah bagi mereka dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah SWT. Hijab telinga bagi mereka dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk diri mereka sendiri maupun masyarakat. Sebagai hijab hidung dari mencium cium segala yang berbau busuk. Sebagai hijab tangan-tangan dari berbuat yang tidak senonoh. Sebagai hijab kaki dari melangkah menuju maksiat. Sebagai hijab pikiran dari pola berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu bagi mereka. Sebagai hijab hati bagi mereka dari sesuatu selain Allah SWT, apabila mereka sudah terbiasa maka jilbab yang dipakai akan menyinari hati mereka masing-masing, itulah hakekat jilbab.
Akan tetapi di masa sekarang banyak pula ditemukan remaja putri yang tidak memahami makna jilbab yang sebenarnya, selain itu mereka menyalahgunakan pemakaian jilbab itu sendiri. Seringkali fenomena ini terjadi dalam masyarakat sekitar kita, misalnya pada saat sekolah para remaja putri memakai busana jilbab hanya sebagai tuntutan dari peraturan sekolah yang mana itu berlaku hanya pada lingkungan sekolah saja, karena mereka mengenakan jilbab tersebut tidak berasal dari niat dan keingian mereka sendiri akan tetapi tuntutan dari suatu lingkungan tersebut. yang menjadi sudut pandang kita kali ini bagai manakah cara wanita memakai jilbab yang sesuai dengan aturan main islam,sebab banyak para wanita yg memakai jlbab secara lahirnya tapi secara batinnya dia tak ubahnya memamerkan tubuhnya kepada orang lain baik disengaja maupun tidak disengaja.
Dalam suatu hadits pun telah dijelaskan bahwasanya nabi Muhammad telah memerintahkan secara tegas kepada umatnya untuk menyerukan anak-anak perempuan dan istri-istri mereka untuk mengulurkan jilbab mereka, karena dengan jilbab pula dapat mencegah suatu perbuatan maksiat yang akan terjadi.sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-ahzab yang berbunyi: “ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang”. (Al Ahzab.59).
Dengan demikian telah jelas bahwasanya sebagai seorang muslimah sejati, kita harus pandai-pandai menyikapi suatu keadaan, dengan memahami hakikat dan fungsi jilbab itu sendiri maka sudah sepatutnya kita wajib mengenakan busana jilbab disertai niat yang ikhlas tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak lain. Mengingat adanya siksa Allah SWT yang sangat pedih bagi para wanita-wanita yang melanggar ketentuan perintah adanya mengenakan jilbab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar