Berontak, itulah sikap yang
dilakukan serentak umat muslim dunia tak terkecuali ketika menyaksikan agama
nya dilecehkan. Bayangkan, Nabi Muhammad SAW junjungan yang sangat diagungkan
sebagai sang rasul begitu mudah dilecehkan, dihina dan dinistakan oleh
segolongan orang yang tidak bertanggung jawab.
Berbicara mengenai sensasi citra
negative, Penulis mencoba memaparkan beberapa bentuk kekejian terhadap islam yang sempat terekam sejarah,
muncul pertama kalinya karikatur komik nabi Muhammad yang dibuat oleh warga
Denmark, kedua karikatur lukisan nabi Muhammad yang heboh di perancis, dan
dewasa ini muncul lagi film buatan sam basille (mengaku warga USA dari kaum
yahudi) bertajuk The innocence of Moslems yang berhasil memunculkan animo keras
warga dunia untuk menghujatnya.
Film yang berdurasi kurang lebih
1 jam lebih ini secara tidak langsung mendiskripsikan sosok Nabi Muhammad
adalah orng tercela yang tidak patut dijadikan uswatun hasanah, diceritakan
bahwa beliau seorang penipu agama yang doyan sekali melakukan fantasi seks
terhadap beberapa wanita. Telanjang ketika berdakwah, Selain itu diceritakan
nabi kita pedofil, mempunyai penyakit seks terhadap anak kecil dibawah umur yang
dikisahkan melalui perantara nabi dengan aisyah. Bayangkan, bagaimana reaksi
umat islam ketika junjungannya dilecehkan sedemikian rupa. Tentu sakit hati
bukan???
Nah,
sebagai umatnya jangan sampai kita keliru dalam menghadapi polemik ini, lantas
bagaimana cara kita dalam menyikapi hal ini guna membela nabi kita SAW???
Perlu
diketahui bagi generasi muslim, hendaknya kita tetap tenang dan tidak
mengingkari hal ini dengan cara-cara (yang keliru) seperti dengan
melakukan demonstrasi, gunakanlah logika kita
dengan benar dan analisis lebih dalam mengenai persoalan , jangan sampai menzholimi
orang-orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan hal ini, atau sampai merusak
harta benda (orang lain). Ini adalah cara-cara yang tidak diperbolehkan. Yang
wajib untuk membantah mereka sebenarnya adalah para ulama, bukan orang awam.
Para ulamalah yang berhak membantah dalam perkara-perkara ini. Hendaknya kita
senantiasa tenang.
Orang-orang
kafir sebenarnya ingin mengganggu kita serta memancing amarah kita. Ini yang
mereka inginkan. Mereka juga ingin agar kita saling membunuh. Aparat keamanan
berusaha menghalang-halangi, sedangkan yang lain (para demonstran muslim)
berusaha menyerang, sehingga terjadilah pemukulan, pembunuhan, dan banyak yang
terluka. Mereka menginginkan hal ini. Hendaknya kita senantiasa tenang dan
bersikaplah tenang. Yang berhak untuk membantah mereka adalah orang-orang yang
memiliki ilmu dan bashirah, atau hendaknya mereka tidak perlu
dibantah. Orang-orang yang membantah mereka juga tidak boleh disamaratakan.
Ingatlah,
dahulu orang-orang musyrik berkata terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi
wa sallam, “Penyihir, dukun, pendusta” dan perkataan hinaan lainnya.
Namun, Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk bersabar. Kaum muslimin ketika itu
tidak melakukan demonstrasi di Mekkah, tidak menghancurkan sedikit pun dari
rumah-rumah kaum musyrikin, juga tidak membunuh seorang pun. Sabar dan
tenanglah sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala
memudahkan
jalan keluar bagi kaum muslimin.
Yang
wajib dilakukan adalah tenang, khususnya saat ini, di saat munculnya banyak
teror dan kejelekan di negeri-negeri kaum muslimin. Wajib untuk tenang dan
tidak tergesa-gesa dalam masalah-masalah semacam ini. Orang-orang awam tidaklah
pantas untuk menghadapinya. Mereka bodoh, tidak memahami hakikat masalah. Tidak
boleh menghadapi masalah ini kecuali orang yang memiliki ilmu dan bashirah.
Selain itu, kami mengutip
pernyataan Syaikh Abdulaziz bin Abdullah Alu Syaikh, yang mana beliau adalah
Ulama Ahlussunnah, termasuk jajaran Kibarul Ulama dan Ketua Lajnah Daimah lil
Buhuts Al Ilmiah wal Ifta’ Kerajaan Saudi Arabia, menekankan bahwa jalan
terbaik membela Nabi Shallallahu’alaihi wasallam adalah dengan mengikuti
sunnah-sunnahnya (tuntunan beliau), menyebarkan dakwah beliau, mencontoh
perikehidupan beliau, dan menyebarkan nilai-nilai Islam.
Dalam sebuah pernyataannya,
Syaikh mengatakan bahwa tindakan tercela dan jahat dalam upaya mengedarkan film
yang menghina Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tidak akan merendahkan kedudukan
Nabi Shallalahu’alaihi wasallam dan Islam, karena Allah Azza wajalla telah
mencatat keburukan mereka guna dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar