Rabu, 26 Oktober 2011

ISLAM DAN WANITA; Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami

Judul buku      : ISLAM DAN WANITA;  Dari Rok Mini Hingga Isu Poligami
Pengarang       : Anonim
Penerbit           : Pustaka Thariqul Izzah
Tahun              : 2008
Tebal               : 155 halaman

“Wanita adalah simbolis peradaban bangsa”, slogan ini memang telah teruji kebenaranannya secara fakta. Wanita, khususnya muslimah masa kini bak laksana kehilangan identitas dirinya, terpuruk dengan animo yang terjadi disekitarnya dimana seharusnya dialah yang menjadi tonggak pioner citra bangsa, akan tetapi para muslimah kini tak luput dari konspirasi para integrasionis yang berusaha mengintegrasikan mereka kedalam masyarakat barat guna menanggalkan identitas keislaman mereka.
Walhasil, realita buruk yang terjadi dikalangan muslimah dewasa ini membuat Ruksana Rahman dkk (penulis) terpanggil untuk mendiagnisis fakta-fakta aktual yang dianggap sebagai simbol keinferioran muslimah ditengah gejolak isu-isu tersebut. Menurut analisis penulis, hingga saat ini para muslimah menjadi tampuk sasaran dari propaganda barat untuk melunturkan nilai-nilai keislaman dan seringkali gencar mencela bahkan menyebarkan isu mengenai identitas muslimah yang disandingkan dengan tanda-tanda kemunduran peradaban bangsa.
Penulis pun mengisahkan bahwa kaum imperialis barat menghujat eksistensi muslimah ditengah kondisi masyarakat, mereka melecehkan kehidupan suci dan terhormat seorang muslimah yang identik dengan ajaran islam, kedudukannya yang mulia pun ditengah peradaban islam mulai digugat. Seperti halnya esensi dalam buku ini, muncul penjabaran mengenai isu tentang jilbab atau burka (pakaian muslimah khas Afghanistan yang terdiri atas jilbab-kerudung-cadar sebagai suatu kesatuan) yang dilakukan oleh jurnalis terkemukan di barat seperti Polly Toynbee, bahwa burka mengubah setiap perempuan menjadi objek kekotoran yang terlalu nista untuk dilihat. Burka adalah pakaian bernuansa seksual yang mengerikan bahkan menginspirasi pikiran-pikiran cabul yang katanya justru ingin dihilangkannya.
Problematika lain seperti halnya poligami yang telah di sahkan dalam syariat islam sesuai dengan rujukan Al-Quran dan sunnah rasul ini pun ditentang oleh kaum kapitalis dan propaganda barat, mereka menggambarkan hukum tentang poligami dengan deskripsi yang keji dan busuk. Dalam perspektif mereka poligami adalah alat untuk melemahkan dan menikam agama. Dalam hal ini, telah jelas bahwa isu-isu yang merebak hanyanya motif yang digunakan untuk menikam dan menggulingkan islam.
Selain itu, rekan penulis menceritakan adanya diskurkus seputar isu desparitas gender terkait dengan minimnya partisipasi politik dan representasi perempuan dalam dalam penetapan kebijakan dan kekuasaan. Bahkan bukan hal baru lagi, akan adanya wacana mengenai pemberdayaan peran politik perempuan yang akhirnya menjadi salah satu isu penting yang mencuat ditengah euphoria demokratisasi.
Buku dengan tebal 155 halaman ini mengupas adanya pergulatan pemikiran dan isu-isu muslimah yang sejatinya dikembangkan secara sengaja oleh kaum feminis dan para pegiat gender selama ini. Menariknya, kita bisa membuka wawasan yang global seputar kejahatan kaum barat yang sentiment terhadap perkembangan peradaban islam melalui substansi buku ini. Seberapa besar pihak barat berusaha keras untuk mengaburkan pemahaman tentang pakaian muslimah melalui propaganda media dan berbagai mediasi lainnya yang sengaja dikemas secara apik untuk meruntuhkan aqidah dan ideologi para muslimah.

Minggu, 23 Oktober 2011

Asyik!..Makan Coklat Bisa Kurangi Risiko Kena Stroke

Sesuatu yang manis saat digigit itu ternyata belum tentu buruk untuk kesehatan Anda. Coklat misalnya. Hal itu terungkap dari penelitian baru yang dilakukan Swedia terhadap jenis makanan yang digemari kaum hawa dan anak-anak ini.

Hasil penelitian terhadap 33.000 wanita Swedia menemukan fakta, lebih banyak coklat yang dimakan mereka, lebih rendah risiko mereka terserang stroke. Hasil ini terkait dengan bahan dasar coklat yang cocoa yang ternyata baik untuk kesehatan jantung.

Namun menurut Susanna Larsson dari Institut Karolinska di Stockholm tidak dengan serta merta, Anda yang memakan banyak coklat justru bisa mengurangi risiko terserang stroke. Karena menurutnya terlalu banyak makan coklat juga bisa menjadi kontraproduktif.

“Konsumsi coklat sebaiknya tak berlebihan, karena makanan ini tinggi kandungan kalori, lemak dan gula. Coklat murni lebih baik dikonsumsi daripada coklat susu. Karena coklat murni mengandung lebih banyak cocoa, dan lebih sedikit kandunga gulanya. Mengonsumsi coklat murni tentunya lebih menguntungkan kesehatan,” kata Susanna Larsson baru-baru ini.

Larsson dan koleganya merekam kebiasaan makan coklat kaum wanita Swedia pada 1997, dari usia antara 49 hingga 83 tahun. Dalam satu dekade, terdapat 1.549 wanita yang terserang stroke, dan semakin banyak mereka mengonsumsi coklat justru risiko terserangnya semakin rendah.

Diantara mereka yang mengonsumsi coklat sebanyak 45 gram dalam sepekan, hanya terdapat 2,5 persen saja yang terkena stroke dari 1.000 wanita tersebut dalam setahun. Sedangkan dari 1.000 wanita yang mengonsumsi coklat hanya 8,9 gram sepekan, jumlah yang terserang stroke dalam setahun mencapai 7,8 persen.

Para ilmuwan memperkirakan ada kandungan yang disebut flavonoid atau biasa disebut flavanols di dalam coklat yang bertanggungjawab pada dampak untuk kesehatan. Menurut Larsson, flavonoids ini bisa memangkas tekanan darah tinggi yang merupakan factor utama terserang stroke.

SPA..Not only for beauty

Dahulu jika mendengar kata spa, yang terlintas di benak kita adalah kenikmatan yang mahal harganya dan hanya dilakukan kalangan ningrat atau kelas atas. Spa diibaratkan sebuah kata yang terdengar mewah dan terkesan memanjakan.
Trend perawatan kecantikan dengan Spa bukan hanya sekadar demi gengsi atau gaya hidup lagi, tapi sudah menjadi kebutuhan kaum hawa maupun pria. Uniknya untuk Spa di Indonesia, saat ini banyak dikunjungi tamu manca negara hanya untuk menikmati sensasi Spa.
“Spa saat ini sudah menjadi rutinitas biasa, bukan rutinitas kaum berduit saja. Sebab, wanita sekarang dari berbagai kalangan ekonomi sangat peduli dengan kecantikannya. Jadi jangan heran kalau perawatan Spa kian menjadi trend di zaman sekarang,” I Made Tanggkas, General Manager Spa Taman Sari Royal Heritage Spa Mustika Ratu.
Jika ditelisik, manfaat Spa memang luar biasa, selain untuk kecantikan, Spa juga berguna untuk kesehatan. Ini karena Spa mengangkat konsep energizing dan relaxing sehingga membuat para penikmatnya (terutama wanita) mampu membangkitkan semangat karena dapat menghilangkan stress. “Spa mengangkat konsep kesehatan jiwa, raga, dan sukma. Baik melalui panca indera dan sentuhan,” ujar I Made Tanggkas lagi.
Biasanya, konsumen Spa akan diperlakukan bak ratu. Konsumen akan merasa dimanjakan dengan berbagai perawatan Spa, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut. Dalam praktiknya, Spa terlebih dahulu dilakukan pada bagian kaki, tepatnya telapak dan jari kaki yang direndam di air panas kuku.  Saat direndam tersebut kaki juga akan diurut dengan menggunakan minyak alami. “Pijatan pada kaki ini untuk merilekskan kaki, karena setiap melakukan kegiatan kita bertumpu pada kaki,” ujar Made.
Setelah kaki, masuk ke bagian inti, urut bagian tubuh. Pada bagian ini, seluruh bagian tubuh akan mendapat bagian untuk di urut dengan menggunakan minyak zaitun dilanjutkan dengan lulur. “Pada bagian ini, biasanya konsumen akan lebih rileks, malah lebih banyak yang tertidur saat di urut,” tambah Made.
Untuk bagian urut ini, tidak sembarang yang diurut, biasanya para terapis akan mengecek bagian yang sakit, bisa diurut atau tidak. “Semua terapis selalu di didik untuk menganalisa kesehatan konsumen, karena inilah spa bisa dibilang sebagai kegiatan untuk kesehatan juga,” ujar Made.
Awal ulasan, konsep Spa juga dilakukan melalui pancaindera, baik penciuman, sentuhan dan mata. Karena itu, dalam pelaksanaan Spa selalu disertai dengan wangian aroma terapi, dan interior ruangan yang ditata sedemikian rupa agar konsumen lebih nyaman dan betah.
Sementara untuk bagian sentuhan, adalah urut yang dilakukan oleh terapi. Urut ini membuat peredaran darah kembali normal. “Sentuhan (urut) akan membuat hangat kulit bagian luar, dan inilah yang membuat peredaran darah kembali normal,” ujar Made.
Setelah bagian urut, maka kegiatan Spa akan dilanjutkan dengan perawatan pada rambut, kuku, dan wajah. Totalitas dalam Spa ini bisa menghabiskan waktu selama 3 hingga 4 jam. Dalam waktu tersebut konsumen merasa dimanjakan. “Wanita pada umumnya sangat senang dimanja bak seorang ratu. Di Spa sifat manja tersebut dapat diterimanya,” tambah Made.
Selain untuk kesehatan jiwa, Spa juga sangat berperan dalam menjaga kesehatan kecantikan, terutama bagian kulit. Sebab, kulit merupakan tampilan luar yang menunjukkan kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, Made mengatakan setidaknya untuk melakukan Spa minimal 2 kali dalam sebulan atau 2 minggu sekali.
“Dengan melakukan Spa secara teratur setidaknya dapat menyehatkan dan membuat kulit tampak sehat berkilau. Minimal lakukan 2 kali dalam sebulan untuk membersihkan oksidan buruk,dan mmebuat pikiran lebih rileks,” bilang Made.
Hmm…jadi jangan heran kalau di Kota Medan semakin kian menjamur tempat-tempat Spa. Tidak hanya di tengah kota, tapi Spa hadir hampir di sudut-sudut Kota Medan juga dengan menawarkan berbagai perawatan kecantikan, tentunya dengan harga bersaing.

sang puncak abadi

Danau “Tuhan Menangis” di Ketinggian 4.442 meter
Setelah menempuh perjalanan selama 44 jam dengan kereta api dari Kota Chengdu, wartawan Jawa Pos (induk Jambi Independent) tiba di Kota Lhasa, Tibet. Warga di kota ini ramah, dan budayanya mempesona.
Minggu (2/10) pagi, Kota Lhasa, ibu kota Tibet yang berada di ketinggian 4.000 meter lebih, suhunya mencapai 3 derajat Celcius. Sepagi dan sedingin itu, ratusan warga Tibet pemeluk agama Buddha sudah melakukan ritual keagamaan. Mengelilingi Jokhang Temple, salah satu tempat suci umat Buddha yang berada di Jalan Barkhor, Lhasa, persis di depan hotel tempat saya menginap.
Hari itu, saya harus meningalkan Lhasa menuju Kathmandu, ibu kota Nepal. Jalan-jalan di kota Lhasa sangat mulus. Begitu juga jalan tol, jembatan kereta api maupun jembatan kendaraan bermotor. Bahkan sampai jalan tol menuju luar kota pun jalannya sangat mulus. Tak heran, banyak turis penggemar sepeda pancal malakukan tur sampai luar kota. Bahkan hingga ke pegunungan Tibet dan Himalaya karena jalannya begitu mulus. Meski jalannya naik turun melewati pegunungan, tapi itu justru jadi tantangan tersendiri bagi para penggemar berat sepeda pancal.
“Sepulang merantau dari India dan Nepal, saya kaget melihat jalan-jalan di kota  Lhasa. Semua kini begitu bagus dan mulus. Dulu tidak seperti ini,” kata Jack Kalsang, warga Lhasa yang mendampingi saya menempuh perjalanan menuju Kathmandu.
Setelah melewati jalan highway selama 30 menit baru ada check point di luar kota Lhasa. Karena setiap orang asing yang masuk Lhasa dan Tibet harus mendapat semacam ijin masuk dari kepolisian setempat atau yang menangani border. Saya hitung, sedikitnya ada empat check point. Sopir harus menunjukan surat ijin masuk Tibet bagi turis yang dibawanya.
Selepas Sungai Burma (karena  hilirnya sampai ke negara Myanmar), jalannya terus menanjak dan berliku-liku melewati pegunungan Himalaya. “Subhanallah, maha suci Allah. Pemandangan begitu indahnya,” kata saya dalam hati. Pegunungan itu begitu besar. Sedangkan kendaraan yang melintas di kawasan itu nun jauh di bawah sana terlilhat begitu kecilnya. Manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan alam, apalagi pencipta-Nya. Jalan yang melintas di pegunungan itu sambung memyambung hingga 365 km jauhnya.
Puncak tempat di pegunungan itu namanya Kampala. Tingginya sekitar 4.500 meter di atas permukaan laut. Terlihat beberapa pengendara foto bersama. Pemandangan di bawah sana begitu eksotik.   
Jalan di pegunungan itu begitu bagus. Betapa pemerintah Tiongkok  dengan susah payah telah membangun dan memperbaiki jalan di pegunungan itu meski ada beberapa lubang kecil.
Beberapa pekerja tampak terus memperbaiki meski berada di ketinggian dengan suhu udara sekitar 10 derajat Celcius. “Sudah empat tahun jalan ini dibangun,” kata Kalsang.
Jalan di pegunungan itu berliku dan mulai menurun. Terlihat dari kejauhan danau  Yadov Yang Tsu, satu dari tiga danau yang disuckan umat Buddha Tibet. Karena disucikan, ya tidak ada yang boleh mandi atau mengotori danau itu yang berada 4.442 meter di atas permukaan laut. Panjang danau yang mencapai 136 kilometer itu warna airnya tampak hijau kebiruan. Saat didekati dan disentuh, mak nyus begitu dinginnya. Banyak pengendara yang melintas di wilayah itu foto bersama. Termasuk di patok nama danau yang menunjukkan ketinggian 4.442 meter yang dijaga warga Tibet. Sekali foto, bayar 5 Yuan atau sekitar Rp 7.500. 
Begitu indahnya danau itu hingga warga Tibet percaya danau itu diciptakan saat Tuhan menangis. Mengapa? Karena daerah sekitar danau dulunya miskin dan kering. Setelah ada danau, wilayah itu begitu suburnya. Kesejahteraan masyarakat pun terangkat.
Kini jalan mengikuti konstur danau. Di sepanjang lembah dekat danau banyak dijumpai kambing dan Yak, sejenis sapi mirip benteng tapi lebih kecil. Namun bulunya sangat tebal. Bulu binatang itu sampai sekarang masih jadi bahan pakaian orang Tibet, khususnya yang hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat.
Dari kejauhan tampak pegunungan yang puncaknya  dipenuhi salju. Beberapa di antaranya mulai mencair seperti di puncak Carulla, nama salah satu puncak di situ. Suhunya bisa mencapai 7 derajat Cecius.
Selepas itu ada danau lagi. Namanya, Pamu Majala. Meski tidak sebesar dan sepanjang Danau Yadov Yang Tsu, namun tidak kalah indahnya. Airnya juga tampak biru kehijauan. Di ujung danau Pemerintah Tiongkok membangun bendungan untuk jadi PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air).
Di wilayah itu, pemerintah Tiongkok juga membangun beberapa blok rumah untuk suku nomaden. Hanya beberapa ditempati, selebihnhya kosong. “Kalau tinggal biasanya sementara. Paling satu, atau dua bulan. Setelah itu mengelana lagi mengikuti binatang peliharaannya mencari rumput yang lebih bagus lagi,” ujar Kalsang.
Pemandangan di wilayah itu indahnya tak ada habisnya. Danau, sungai, jalan berliku, rumah khas Tibet terus mewarnai sepanjang jalan. Saat berada di jalan datar dan sopirnya terlalu pelan menjalankankendaraan, saya tegur agar lebih kencang. 
Di Desa Pena, tak jauh dari kota Shikatse, ada kebiasaan aneh warga setempat. Dimana seorang istri harus rela dikawini semua saudara laki-laki suaminya tadi. Kalau ada empat saudaranya, ya si istri otomatis jadi istri kelima pria tadi. “Uniknya, justru istri yang berkuasa. Kalau soal begituan sang istri yang menentukan akan melayani siapa,” tutur Kalsang.
Tampak beberapa traktor warga setempat atau Tibet hilir mudik di jalanan itu. Bahkan di kota kecil ini, ratusan traktor tampak di parkir di pasar, atau jalan kota yang umumnya wilayah lembah pertanian yang subur.
Setelah tujuh jam berkendaraan, akhirnya saya tiba di Kota Shikatse pukul 15.30. Tapi, hari masih siang. Kalau di Indoneia mungkin sama seperti pukul 13.00. Rencananya, saya akan menginap di daerah itu. Tapi, saya paksa Kalsang   mengurus ijin masuk atau permit ke wilayah perbatasan Zhangmu dekat Nepal hari itu juga agar secepatnya bisa berangkat ke perbatasan.
Akhirnya, Liu, sopir yang mengurus ijin masuk ke Zhangmu ke kantor polisi terdekat. Saya menunggu di salah satu warung kota itu sambil menikmati teh hijau khas Tiongkok.
Kota Shikatse siang itu sangat terik meski suhu udara cukup dingin karena ketinggian kota itu diatas seribu meter lebih. Kondisi kotanya, khususnya jalan, tampak acak-acakan. Sebab, di sana sini banyak yang rusak dan sedang diperbaiki. Belum ditambah banyak debu berterbangan. Maklum, banyak pegunungan tandus dan kering mengitari kota ini.
Dua jam kemudian muncul Liu. Urusan ijin masuk ke kota perbatasan Zhangmu beres. Kami pun langusng meluncur ke kota berikutnya Lao Zhe. Begitun keluar kota Shikatse, jalannya sangat mulus. Terdiri dua lajur.
Di kiri-kanan jalan terhampar pemandangan gunung kering dan lembah savana. Hanya saja tidak seperti daerah savana lainnya, di situ tidak terlihat binatang peliharaan yang digembalakan. Menjelelang masuk kota  Lao Zhe, binatang gembalaan  baru terlihat.
Kali ini sopir Liu melajukan kendaraan lumayan kencang . Sebenarnya bisa dikebut di atas 100 kilometer per jam. Tapi, kendaraan di sini kalau melewati batas kecepatan 100 km per jam akan ada suara peringatan dari mobil. Dan, sopir biasanya patuh dan memelankan laju kendaraannya.
Tiba di kota Lao Zhe yang merupakan kota kecil, jam menunjuk pukul 19.30 waktu setempat. Tapi, hari masih sore karena sinar matahari masih terlihat. Akhirnya, kami putuskan terus melanjutkan perjalanan sampai ke Kota Tingri sekitar dua jam perjalanan agar esoknya tidak terlalu jauh ke Zhangmu, kota perbatasan dekat  Nepal.
Saat melintas check point di kota Lao Zhe, polisi yang bertugas di wilayah itu memerintahkan kendaraan terus melaju karena dia saat itu sedang sibuk menelpon sambil mengawasi dari jauh.
Selepas kota Lao Zhe, jalannya terdiri dua lajur, tapi sedikit menyempit, meski tetap mulus. Kendaraan melaju pelan karena jalanan terus menanjak. Di Kiri kanan jalan diapit gunung batu terjal dengan sungai mengalir deras di bawahnya. Benar-benar pemandangan yang indah.
Sesekali melintas truk-truk buatan Tiongkok yang tampak cukup tangguh. Namanya Dong Feng. Truk ini lah yang banyak beoperasi di wilayah pegunungan Himalaya maupun Tibet dengan mengangkut aneka muatan. Mulai sembako, sayuran, buah-buahan sampai material bangunan.
Jalanan terus menanjak. Sepintas, terbaca tulisan menuju base camp Mount Everest. Jalanan yang kami lintasi cukup tinggi sekitar 4.150 meter di atas permukaan laut. Rangkaian pegunungan Himalaya yang ditutupi salju tampak dari kejauhan.
Tampak juga suku nomaden warga Tibet mengembalikan kambing dan yak- nya di daerah pegunungan yang jauh dari pemukiman warga. Meski hari menjelang malam, mereka tampak jalan dengan binatang peliharaannya di lembah dekat jalan raya.
Mereka hanya mendirikan tenda ala kadarnya dekat kambing tempat mencari makan. Bisa dibayangkan, betapa tangguhnya suku nomaden menghadapi ekstremnya cuaca. Dimana kalau malam hari suhu udara di wilayah itu bisa mencapai 3 derajat Celcius.
Tiba di kota Tingri, yang merupakan kota transit para turis sebelum melanjutkan ke kota Zhangmu, kota perbatasan, lalu  masuk negara Nepal. Kotanya sangat..sangat kecil. Hanya memanjang tak lebih 500 meter. Beberapa bangunan berdiri di kiri kanan jalan. Yakni, berupa deretan hotel kecil, restoran. Nyaris tidak ada rumah warga asli.
Malam itu semua hotel yang ada di kota kecil itu penuh oleh turis yang akan melanjutkan perjalanan ke perbatasan, termasuk para turis pengendara sepeda pancal. Kami berkeliling, akhirnya dapat hotel yang tersisa.
Tapi, tidak ada kamar mandi di dalam. Kalau pun ada kamar mandi biasanya saya kurang suka. Rata-rata baunya sangat pesing. Saya hanya minta disediakan air panas dalam thermos yang biasanya sangat besar. Suhu udara malam itu di Tinghri mencapai 3 derajat Celcius

Catat sejarah, Nobel kedokteran diberikan secara anumerta

Hadiah Nobel untuk kedokteran tahun ini mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya diberikan kepada ilmuwan yang sudah meninggal.

Pemenangnya, Prof Ralph Steinman, menggunakan hasil temuannya sendiri untuk mengobati penyakit kankernya.

Akan tetapi karena penghargaan bagi ilmuwan Kanada itu diberikan tidak lama setelah ia meninggal, sempat ada kemungkinan ditarik kembali, sampai Yayasan Nobel memutuskan bahwa Prof Steinman bisa memperoleh penghargaan itu secara anumerta.

Menurut Yayasan Nobel, kejadian ini belum pernah dijumpai dalam sejarah Penghargaan Nobel.

Prof Steinman bersama dua ilmuwan lainnya dinyatakan sebagai penerima penghargaan Nobel untuk kedokteran atas temuan mereka mengenai sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi 3 jam setelah pengumuman itu, yayasan mendapati bahwa Prof Steinman sudah meninggal karena kanker pankreas pada tanggal 30 September.

Menurut ketentuan Nobel, penghargaan tidak boleh diberikan kepada orang sudah meninggal.

Akan tetapi Yayasan Nobel kemudian menjelaskan, keputusan semula untuk memberi penghargaan kepada Prof Steinman itu diambil dengan keyakinan dan asumsi bahwa ia masih hidup.

Awas, Ponsel Pengaruhi Kesuburan Anda

Apakah Anda kaum pria suka menyimpan ponsel di saku celana? Mungkin setelah membaca artikel ini, Anda perlu mempertimbangkan kembali kebiasaan tersebut.

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Turki telah merilis temuan yang menyatakan bahwa ponsel mempunyai efek radiasi terhadap subjek sperma manusia. Dengan kata lain, radiasi tersebut berpengaruh terhadap daya kekuatan sperma.

Dalam penelitian tersebut sel sperma diletakkan di dalam cawan patri yang diberi paparan radiasi ponsel selama satu jam. Hasilnya mencengangkan, sperma menjadi abnormal dan sulit mencapai sel telur. Penjelasannya, bahwa ketika ponsel bergetar dalam saku celana Anda, HP akan panas dan meningkatkan suhu di sekitar organ genital. Teori lainnya menyebutkan, bahwa ketika aktif ponsel Anda akan memancarkan frekuensi tinggi yang diserap sel tubuh, dengan demikian akan meningkatkan gerakan molekuler di dalam sel tubuh.

Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat dari Universitas California, Joel Moskowitz seperti ditulis dechacare.com mengingatkan agar para pria usia produktif waspada terhadap bahaya radiasi ponsel tersebut.

"Seharusnya hasil riset ini diwaspadai oleh para pria yang masih berada di usia reproduksi dan terbiasa menaruh ponselnya dalam saku celana," kata dokter peneliti kesehatan ini.

Nah, selanjutnya apakah Anda masih tetap akan menyimpan ponsel di saku celana?

Hujan Meteor Orionid dan Bintang Paling Terang

Puncak hujan meteor Orionid, seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan mencapai puncak pada 21-22 Oktober. Hujan meteor Orionid kali ini akan cukup ramai sebab selain hujan meteor itu sendiri, banyak obyek yang akan terlihat, mulai dari rasi bintang, bintang paling terang, hingga bintang tujuh bidadari.

Tahun ini, puncak hujan meteor Orionids akan terjadi malam ini. "Waktu terbaik untuk pengamatan adalah setelah pukul 22.00 hingga menjelang pukul 01.00 dini hari. Karena setelah pukul 01.00 dini hari Bulan akan muncul di timur sehingga cahayanya mengganggu," kata Mutoha Arkanuddin dari komunitas Jogja Astro Club.
Seperti diketahui, pengamatan benda langit membutuhkan kondisi langit gelap. Semakin terang langit oleh cahaya Bulan atau polusi cahaya akibat penerangan di lingkungan sekitar, potensi untuk melihat benda langit semakin kecil.
Mutoha mengatakan, "Hujan meteor Orionid ini memang bukan yang mayor. Mungkin kita hanya bisa melihat 15-20 meteor per jam. Apalagi kali ini ada cahaya Bulan yang mengganggu, mungkin kita bisa hanye melihat kurang dari 15 meteor."
Namun tak perlu kecewa, Anda masih bisa berharap melihat bola api, meteor yang tampak cukup besar dan terang. Meskipun tak dapat dipastikan berapa jumlah yang bisa dilihat, bisa diperkirakan bahwa waktu paling pas untuk menantinya adalah saat Bulan belum bersinar terang.
"Di samping hujan meteor, kita juga bisa melihat Jupiter yang akan oposisi pada 29 Oktober nanti dengan mata telanjang. Rasi Orion itu sendiri juga bisa terlihat, ini menarik sebab rasi ini juga menandai mulainya musim hujan," tutur Mutoha. Selain itu, ada rasi Canis Mayoris. "Di sana kita bisa melihat bintang paling terang, Sirius. Lalu kita juga bisa melihat bintang tujuh bidadari. Jadi memang ada banyak yang bisa kita lihat nanti," tambahnya.
Hujan meteor Orionid tiap tahunnya memuncak pada Bulan Oktober. Hujan meteor ini terjadi sebab debu sisa komet Halley memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. Hujan meteor ini dinamai Orionid sebab meteor seolah-olah datang dari rasi bintang Orion. Untuk bisa melihat, observer tinggal mengarahkan mata ke timur. Selain itu, untuk mengamati dengan nyaman perlu di lokasi dengan langit segelap mungkin untuk bisa maksimal dalam pengamatan. Jogja Astro Club sendiri akan menggelar pengamatan di pantai Parangkusumo, Parangtritis, Yogyakarta.

Pantai Nunsui, Tempat Wisata Idaman Warga Kupang

Berpayung langit cerah, dan pantai yang dangkal dengan hamparan pasir putih dan karang. Itulah Pantai Nunsui di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Bermain air biasanya menjadi pilihan utama warga yang datang ke Pantai Nunsui. Meski ada juga yang sekadar berjalan di pantai di antara gumpalan rumput laut yang terempas.

Kendati jadi tempat melepas kejenuhan, sebagian pengunjung menyayangkan ketiadaan campur tangan pemerintah setempat dan membiarkan swasta mengelolanya dengan fasilitas minim.

Jarak dari Kupang menuju pantai hanya terpaut tiga kilometer. Dekatnya jarak dan akses masuk gratis membuat Pantai Nunsui yang berhias pohon lontar dan beringin ini, hampir setiap hari tak luput dari kunjungan wisatawan domestik untuk pelepas lelah bersama keluarga.

Kamis, 20 Oktober 2011

“Refleksi trikompetensi dasar dalam pemahaman teoritis menuju pengembangan aplikatif”


IMM merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan  yang mengusung nama “muhammadiyah”, dimana bercirikan maksud pengikut nabi Muhammad SAW. Organisasi yang menjadi cikal bakal generasi penerus muhammadiyah ini tak ubahnya seperti organisasi-organisasi lainnya seperti HMI,PMII,GMNI dan lain-lainnya  yang mempunyai identitas dan ideologi yang jelas dan terarah. Suatu identitas pun sangatlah vital untuk bisa membedakan ciri suatu organisasi dengan organisasi lainnya, kalau kita telisik satu-persatu terlihat  HMI sebagai ormas yang condong pada politik vertikalnya, PMII yang melebarkan secara luas jaringan massanya, demikian pula IMM yang terlahir dari kelompok sosial keagamaan ini mempunyai identitas yang  jelas.
IMM yang sejatinya merupakan organisasi otonom (ortom) muhammadiyah ini pasti mempunyai sifat dan gerakan yang sama seperti halnya muhammadiyah yakni sebagai gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana tertuang dalam surat ali-imran ayat 104 yang berbunyi dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada keutamaan, menyuruh kepada yang baik (ma’ruf) dan mencegah yang buruk (munkar), merekalah orang-orang yang menang (falah).
Sebagai ideologi gerakan, konsep trikompetensi dasar IMM ini mencakup tiga pilar diantaranya intelektualitas, membangun tradisi intelek dan wacana pemikiran melalui pencerahan dan pengkayaan intelektual guna terciptanya komunitas ilmiah, religiusitas, yakni penanaman nilai-nilai moral agama yang menjadi tolak ukur generasi yang berkepribadian unggul dalam moralitas, serta humanitas sebagai wadah guna melakukan aktualisasi terhadap elemen masyarakat dan pemberdayaan umat.
Namun, dewasa ini banyak ditemukan beberapa mahasiswa yang konon faham mengenai makna trikompetensi dasar IMM secara konseptual saja, memang hakikatnya pemahaman mengenai ideologi gerakan ini merupakan hal yang sangat penting. Adapun persoalan ideologi pada dasarnya merupakan pusat kajian ilmu sosial. Hingga kini sesuai pengamatan penulis, IMM Ciputat berhasil mengadakan pengkajian tentang pemahaman ideologi dalam gerakan secara rutin, bahkan kegiatan ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari para kader. Namun mengingat minimnya kader ikatan yang mengimplementasikan isi dari ideologi IMM ini, maka perlu dikaji ulang agar identitas ideologi IMM ini terefleksikan dalam praksis gerakan dengan baik.
Konkretnya, konsep trikompetensi IMM memang sesuatu landasan yang nyaris sempurna dengan ketiga aspeknya yang bersifat komprehensif. Kalau kita bandingkan dengan pola gerakan  organisasi lain, jelas IMM memiliki pedoman dasar yang khas baik meliputi nilai-nilai spritualitas-intelektualitas-humanitas. Namun sangatlah tidak berarti jikalau ketiga nilai-nilai urgent ini hanya dicerna oleh pemahaman teoritis saja tanpa disertai pemahaman aplikatif dalam tatanan kehidupan sehari-hari.
Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengubah paradigma berfikir kader IMM saat ini terhadap trikompetensi dasar IMM yakni memberikan arahan tujuan yang akan dicapai sekaligus memberikan arahan proses untuk mencapai tujuan seperti yang terkonsep dalam visi IMM. Selayaknya kader IMM yang identik unggul dalam segi intelektualnya, sudah seharusnya bijak dalam menelaah wacana yang ada disekitar. Korelasi trikompetensi dengan ranah aktualisasi pun harus diwujudkan sebagaimana nilai-nilai religiusitas selalu membawahi langkah pergerakan yang dilakukan, baik menyangkut pemahaman pemikiran dan realisasinya, begitupula budaya intelektualitas mahasiswa IMM yang merupakan sumber ide-ide segar serta aspirasi bagi pembaharuan dalam menyikapi tantangan dinamika kini dan polemiknya, serta nilai humanitas yang merupakan aktualisasi kader dalam mencapai tujuan dan citanya dimana ranah inilah yang menjadi pusat perjuangan kader dalam merealisasikan pilar-pilar idealitasnya atau yang dikenal manifestasi gerakan.
 Dengan demikian akan terciptanya integrasi yang baik antara visi dan misi yang akan dikembangkan sesuai dengan prinsip yang telah dibangun, terlebih cakap dalam mengaitkan nilai-nilai dasar sebagai ekspresi diri dalam mewujudkan hasil konkret (materiil) seperti yang tertera dalam cita-cita gerakan.